Selasa, 17 Januari 2023

LK 3.1 Menyusun Best Practices



LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi 
SMK AL-FATTAH BOJONGMENGGER

Lingkup Pendidikan 
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 

Tujuan yang ingin dicapai
Tujuan yang ingin dicapai diantaranya:
Meningkatkan minat literasi siswa
Proses pembelajaran yang menarik dan proses pembelajaran yang variatif

Penulis 
Imas Masluhat / Mahasiswa PPG Dalam Jabatan 2022

Tanggal 
17 Januari 2023

Situasi: 
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini. 

Kondisi yang menjadi latar belakang dari masalah terpilih yang akan di selesaikan adalah:
Minat literasi siswa yang masih lemah
Proses pembelajaran yang kurang menarik dan proses pembelajaran guru yang masih kurang variatif

Praktik ini penting untuk dibagikan karena berdasarkan permasalahan terpilih tersebut praktik baik (Best Practices) perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat. Dalam praktik ini penulis berperan sebagai guru mendesain pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) pada pelaksanaan Praktik Pembelajaran Ke-1 dan PjBL (Project Based Learning) pada pada pelaksanaan Praktik Pembelajaran Ke-2.

Tantangan : 
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Tantangan untuk mencapai tujuan dalam pelaksanaan praktik pembelajaran ke-1 dengan menggunakan model pembelajaran PBL Problem Based Learning) dan praktik pembelajaran ke-2 dengan menggunakan model PjBL (Project Based Learning) diantaranya:
Persiapan perangkat pembelajaran dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran
Persiapan alat dan bahan yang akan di gunakan dalam proses pembelajaran
Koordinasi antara guru, siswa, kepala sekolah, dosen, pamong, kameramen, dan operator 
Situasi kondisi yang tidak menentu selalu berubah dan permasalahan teknis maupun non teknis 
Editing video dan upload video yang cukup rumit dan cukup memakan waktu lama

Adapun yang terlibat untuk mencapai tujuan tersebut diantaranya:
Guru mempersiapkan sendiri dalam persiapan perangkat pembelajaran dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajan seperti RPP, bahan ajar, LKPD, video yang akan ditampilkan di layar saat praktik pembelajaran ke-1 dengan menggunakan model PBL (Problem Based Learning), sedangkan pada saat praktik pembelajaran ke-2 dengan menggunakan model PjBL (Project Based Learning) ditambah dengan menyiapkan video proyek nya supaya siswa memiliki gambaran dalam pelaksanaan proyeknya, disertai dengan sampah aslinya dan alat-alatnya di dalam kresek
Guru mempersiapkan sendiri alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktik pembelajaran, dan di bantu oleh operator dalam mempersiapkan alat – alat seperti infocus, layar, proyektor, laptop sign in zoom dan laptop untuk layar sebagai penunjang dalam proses pembelajaran, serta kameramen untuk mengamera selama proses pembelajaran berlangsung, itulah yang terlibat saat praktik pembelajaran ke-1 dengan menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning), sedangkan saat praktik pembelajaran ke-2 dengan menggunakan model pembelajran PjBL (Project Based Learrning) kameramennya mendadak tidak bisa hadir sehingga operator merangkap sekaligus menjadi kameramen dibagian belakang, dan guru itu sendiri merangkap sekaligus kameramen dibagian depan, sehingga operator dan guru itu sendiri menjadi team work yang solid supaya praktik pembelajaran ke-2 dengan menggunakan model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) bisa tetap dilaksanakan
Guru mendapatkan link untuk sign in zoom dari ketua kelompok, lalu di koordinasikan dengan dosen, pamong, dan kepala sekolah, setelah itu di koordinasikan dengan operator, kameramen, dan siswa
Situasi kondisi yang tidak menentu selalu berubah dan permasalah teknis maupun non teknis yang dialami selama kegiatan praktik pembelajaran ke-1 dengan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) diantaranya: adanya kegiatan siswa di sekolah berupa perlombaan-perlombaan antar siswa bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan praktik pembelajaran, guru masih ada yang lupa dalam menyiapkan kelengkapan bahan menjelang mendekati pelaksanaan praktik pembelajaran, setelah itu guru mengalami kram di kedua kaki sehingga kesulitan berdiri dan berjalan selama beberapa menit sebelum pelaksanaan praktik pembelajaran berlangsung, saat proses pembelajaran berlangsung buku paket yang sudah disiapkan sebagai bahan ajar penunjang ternyata sudah dijadikan penopang untuk kamera oleh kameramen, siswa seperti tersenyum campur kaget dan bingung melihat guru mengajar pelajaran berbeda dari biasanya tiba-tiba mengajar biologi menggunakan media alat bahan dan praktikum, mungkin karena itu merupakan hal baru dan pertamakalinya bagi siswa mengalami proses pembelajaran seperti itu, karena dalam kesehariannya yang siswa tahu gurunya mengajar pada mata pelajaran berbeda, sepertinya lama kelamaan siswa mulai bisa enjoy menikmati proses pembelajaran selama praktik pembelajaran ke-1 dengan menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning), sedangkan saat praktik pembelajaran ke-2 dengan menggunakan model pembelajaran PjBl (Project Based Learning) dilakukan pas hari pertama awal masuk sekolah sehingga siswa bersih-bersih terlebih dahulu sehingga siswa sudah kelelahan sehingga butuh waktu dalam membujuk siswa dan pelaksanaan praktik pembelajaran ke-2 dilaksanakan di jam rawan ngantuk setelah jam istirahat sehingga terbesit dibenak bagaimana caranya biar siswa tidak ngantuk, kemudian selama proses pembelajaran dalam melaksanakan proyek membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga terbesit bagaimana caranya biar siswa bisa enjoy dan nggak merasa boring selama praktik pembelajaran dilaksanakan
Editing video dan upload video yang cukup rumit dan cukup memakan waktu lama bagi guru merupakan hal paling rumit karena pengeditan video dan penguploadan video dilakukan oleh guru sendiri dengan segala keterbatasan yang ada dan memerlukan kesabaran yang ekstra, dimana guru merupakan guru yang masih kolonial yang mau tidak mau harus belajar menjadi guru yang milenial, sehingga itu merupakan hal yang tidak mudah dilakukan, guru itu sendiri lumayan cukup kesulitan dan cukup melatih kesabaran untuk terus belajar lebih ekstra dalam mengasah kreativitas guru itu sendiri saat praktik pembelajaran ke-1 dengan menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning), sedangkan saat pelaksanaan praktik pembelajaran ke-2 dengan menggunakan model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) guru itu sendiri sudah mulai terbiasa sehingga saat melakukan editing video dan upload videonya sudah mulai bisa enjoy dan bisa menikmati proses editingnya.

Aksi : 
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini 

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan pada pelaksanaan praktik pembelajaran ke-1 dengan menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) diantaranya: guru mempersiapkan perangkat pembelajaran dan media pembelajaran dimulai dengan membuat RPP, bahan ajar, LKPD, media pembelajaran dalam bentuk power point beserta videonya, dan video problemnya juga. Sedangkan pada pelaksanaan praktik pembelajaran ke-2 dengan menggunakan model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) ditambah dengan membuat video proyeknya. Strategi yang digunakan dalam pelaksanaan praktik pembelajaran ke-1 dan praktik pembelajarran ke-2 yaitu dengan membuat video problem, video media pembelajaran, video proyek yang disertai dengan menggunakan musik yang sekiranya bisa menstimulus supaya membangkitkan semangat literasi digital, kemudian dengan membuat bahan ajar dan menyiapkan buku paket serta mempersilahkan untuk mencari sumber sendiri dari internet sebagai referensi sumber belajar untuk menstimulus literasi siswa, selain itu melakukan praktikum dan proyek kerajinan tangan, dengan adanya video yang ditayangkan disertai praktikum dan adanya proyek kerajinan tangan supaya proses pembelajaran lebih menarik dan lebih variatif berbeda dari biasanya. Prosesnya membutuhkan persiapan yang cukup rumit mulai dari perangkat pembelajaran RPP, media pembelajaran, bahan ajar, LKPD, ketersediaan alat dan bahan yang akan digunakan dengan biaya yang tidak murah sebagai penunjang proses pembelajaran, serta dibutuhkan kesabaran dan terus belajar mengasah keterampilan serta kreativitas guru itu sendiri dalam mempersiapkan dan melaksanakan seluruh rangkaian proses langkah demi langkah tahapan dari model pembelajaran yang digunakan. Yang terlibat di dalam kelas selama pelaksanaan praktik pembelajaran ke-1 dengan model pembelajaran PBL (Problem Based Leraning) diantaranya guru, siswa, dan tim yang terdiri dari operator infocus layar proyektor dan laptop sign in zoom (Ihsan Yamin, S.Kom.), kemudian seorang kameramen untuk posisi kamera depan dan kamera belakang oleh (Muhammad Jamil), dan editornya guru itu sendiri. Sedangkan selama pelaksanaan praktik pembelajaran ke-2 dengan model peembelajaran PjBL (Project Based Learning) kameramennya mendadak tidak bisa hadir sehingga operator infocus layar proyektor dan laptop serta sign in zoom merangkap sekaligus kameramen untuk kamera belakang (Ihsan Yamin, S.Kom) dan kameramen untuk kamera depannya merangkap sekaligus guru itu sendiri, editornya pun guru itu sendiri. Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini diantaranya berupa kertas bahan ajar dan kertas LKPD serta kuota internet untuk proses meningkatkan literasi siswa, proses pembuatan video, alat dan bahan untuk praktikum sebagai penunjang terlaksananya proses pembelajaran yang menarik dan variatif.

Refleksi Hasil dan dampak 
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut 

Dampak dari aksi 1 dan aksi 2 dari langkah-langkah yang dilakukan berdampak positif terhadap siswa. Hasilnya efektif. Karena siswa menjadi terstimulus untuk literasi dan siswa terlihat enjoy dan menikmati proses pembelajaran yang lebih menarik dan lebih variatif berbeda dari biasanya, respon orang lain dengan setrategi yang dilakukan terlihat dari reaksi siswa selama proses pembelajaran. Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan adalah adanyapersiapan strategi media alat bahan koordinasi kerjasama team work kolaborasi dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut yang bisa diambil adalah dalam proses pembelajaran dibutuhkan adanya persiapan yang matang mulai dari perangkat pembelajaran, media pebelajaran, pembuatan video, bahan ajar, LKPD, alat dan bahan, kolaborasi, team work, serta keterampilan dan krativitas guru.



DAFTAR PUSTAKA

https://docs.google.com/presentation/d/1BClrZXG0qpTTDj1WADrrLcd0Sgj6_WyT/edit?usp=drivesdk&ouid=102832842105154823726&rtpof=true&sd=true

http://samimaz.blogspot.com/2023/01/lk-31-menyusun-best-practices.html

https://youtu.be/gawtSSaSHs8